Kita bicara tentang satu negara di Eropa, yaitu Denmark.
***
Denmark mungkin masih kalah dari negara-negara lain di Eropa seperti
Prancis, Inggris atau Spanyol sebagai destinasi wisata tujuan traveler.
Tapi Denmark boleh bangga, karena menjadi negara paling bahagia sedunia.
Traveling tidak hanya soal memotret bentangan alam yang cantik atau
mencicipi berbagai kuliner yang unik. Traveling juga merupakan salah
satu cara untuk belajar. Belajar banyak hal, dari kehidupan masyarakat
di suatu negara, nilai-nilai kebudayaan suatu suku dan lain-lain. Kalau
traveling ke Denmark, kita bisa belajar untuk hidup bahagia.
Bulan Maret lalu, United Nation atau PBB kembali merilis
negara-negara paling bahagia di dunia. Penilaiannya dilakukan oleh
United Nations Sustainable Development Solutions Network atau disingkat
UNSDSW dalam survey bertajuk World Happiness Report.
Penilaiannya berdasarkan harapan hidup masyarakat yang
tinggi, produk domestik bruto per kapita, kehidupan sosial, tingkat
kemurahan hati, kebebasan menentukan pilihan dan korupsi yang rendah.
Denmark menempati peringkat pertama, menggeser Swiss. Namun tahukah
Anda, ternyata Denmark tak pernah keluar dari peringkat 10 besar World
Happiness Report. Tahun 2013 dan 2014, menempati peringkat pertama. Lalu
2015 di peringkat dua, kembali lagi di tahun 2016 ini menjadi yang
pertama.
MENGAPA ORANG-ORANG DENMARK BEGITU BAHAGIA?
Situs
resmi pariwisata Denmark, Visit Denmark menjawab pertanyaan tersebut.
Ada banyak faktor yang membuat orang-orang Danish (sebutan untuk
orang-orang Denmark) merasakan hidup yang bahagia. Dari faktor pekerjaan
sampai kehidupan sosialnya.
1. Faktor Pekerjaan.
Di Denmark,
rata-rata waktu orang bekerja selama satu minggu adalah 37 jam. Jika
dibagi 5 hari (Senin sampai Jumat) kerja, maka artinya orang-orang
Danish hanya bekerja 7 jam sehari.
Bekerja terlalu berat, dinilai akan membuat stress. Tak sampai di
situ, pemerintah Denmark pun memberikan jatah cuti kepada para karyawan
yang bisa bikin Anda iri. Jatah cutinya adalah 5 pekan atau 35 hari
dalam setahun!
2. Faktor Kesehatan.
Pemerintah
Denmark menetapkan pajak yang tinggi bagi warganya. Namun pajak yang
tinggi itu, nantinya juga akan kembali untuk warganya. Uang pajak akan
disalurkan ke sektor layanan kesehatan dan pendidikan.
Orang-orang Danish tak perlu khawatir jika jatuh sakit. Rumah
sakit-rumah sakit di sana gratis, baik untuk pengobatan hingga operasi.
Sekolah-sekolah dan universitas-universitas juga banyak yang gratis,
serta banyak bantuan beasiswa bagi yang berprestasi untuk terus belajar
ke jenjang yang lebih tinggi. Bahkan orang yang masih menganggur turut
mendapat tunjangan sampai dia mendapat pekerjaan.
3. Pajak yang Tinggi.
Orang-Orang Danish Tak Mempersalahkan Pajak yang Tinggi. Toh ujung-ujungnya, uang yang mereka keluarkan untuk pajak juga akan
kembali ke diri mereka masing-masing dan dapat membantu orang lain.
4. Kehidupan Sosial.
Kemudian kehidupan sosial orang Danish yang dikenal dengan nama Hygge, turut menjadi komponen kebahagiaan. Yang dimaksud Hygge adalah, ketika Anda dapat menikmati hidup dengan sederhana bersama orang-orang yang ada di sekeliling Anda.
Maka jangan heran, orang-orang Danish lebih suka menghabiskan waktu
di luar rumah. Mereka lebih suka hang out, nongkrong di kafe, tamasya ke
pantai bareng-bareng atau bersantai di taman-taman kota. Pun bagi yang
sudah berkeluarga, keluar bersama rasanya lebih asyik daripada berdiam
diri di rumah.
5. Iklim
Mungkin hal tersebut ada sangkut pautnya dengan iklim di Denmark.
Posisi negaranya di bagian utara Bumi, membuat cuaca di sana cukup
dingin sepanjang tahun dan begitu ekstrem kala musim dingin tiba. Maka
dengan berkumpul bersama, dapat membuat suasana lebih hangat.
6. Kesederhanaan
Soal kesederhanaan, lihatlah transportasi orang-orang Danish setiap hari yang menggunakan sepeda.
Bahkan bagi orang yang mampu membeli mobil, mereka tak malu untuk
memilih naik sepeda. Harganya murah, bikin hidup sehat dan tidak bikin
polusi. Jalur sepeda pun tersedia dengan baik.
7. Kepercayaan
Hal terakhir, inilah yang paling penting, kepercayaan adalah resep utama dalam kebahagiaan orang-orang Danish.
Mereka mempercayai pemerintah, mempercayai keluarga, mempercayai
tetangga, mempercayai rekan kerja, hingga mempercayai turis. Ini juga
yang membuat mereka merasa hidup aman.
Tak perlu khawatir jika tidak mengunci rumah sebelum pergi ke luar.
Bagi ibu-ibu tak perlu khawatir juga meninggalkan bayinya. Bahkan dengan
adanya rasa percaya, kriminalitas dan korupsi di Denmark sangat sangat
rendah.
Sumber: Detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar