Selamat Datang di Blog Suka-Suka

Kamis, 04 Agustus 2016

TARUNG DERAJAT



       Tarung Derajat adalah seni bela diri berasal dari Indonesia yang diciptakan oleh Achmad Dradjat. Ia mengembangkan teknik melalui pengalamannya bertarung di jalanan pada tahun 1960-an di Bandung. Tarung Derajat secara resmi diakui sebagai olahraga nasional dan digunakan sebagai latihan bela diri dasar oleh TNI Angkatan Darat dan Brigade Mobil Polri.
       Tarung Derajat dideklarasikan kelahirannya di Bandung pada 18 Juli 1972 oleh Achmad Dradjat yang biasa dipanggil Aa Boxer. "Box!" adalah salam persaudaraan di antara anggota Tarung Derajat. Tarung Derajat menekankan pada agresivitas serangan dalam memukul dan menendang. Namun, tidak terbatas pada teknik itu saja, bantingan, kuncian, dan sapuan kaki juga termasuk dalam metode pelatihannya. Tarung Derajat dijuluki sebagai "Boxer". Praktisi Tarung Derajat disebut "Petarung".
       Sejak 1990-an, Tarung Derajat telah disempurnakan untuk olahraga. Pada tahun 1998, Tarung Derajat resmi menjadi anggota KONI. Sejak itu, Tarung Derajat memiliki tempat di Pekan Olahraga Nasional. Keluarga Olahraga Tarung Derajat sekarang memiliki suborganisasi di 22 provinsi di Indonesia. Setelah diperkenalkan pada 2011 SEA Games di Palembang, namun Tarung Derajat tidak disertakan pada SEA Games 2013 di Myanmar.


Sejarah

       Tarung Derajat diciptakan oleh Drs. Haji Achmad Dradjat. Dia dibesarkan di sebuah lingkungan masyarakat yang keras di Bandung, di mana para pemuda-pemuda membiasakan diri untuk bertarung dan berkelahi di jalanan. Situasi tekanan ini membuat Guru Haji Achmad Drajat untuk menjadi petarung. Dia tidak memulai atau ingin pertarungan, tetapi situasi dan kondisi lingkungan yang mengharuskan dia untuk melawan untuk bertahan hidup. Lalu ia memutuskan untuk membuat jalan metode sendiri di dalam bertarung. Dia menyadari bahwa ada 4 gerakan dasar dalam perkelahian, yaitu: meninju / memukul, menendang, menghalangi / menghindari, dan bergulat. Pada tahun 1968, ketika ia berusia 18 tahun, teman-temannya dan para pemuda lain datang kepadanya dan memintanya untuk mengajari teknik-teknik bertarung dia. Kemudian pada tahun 1972, ia menciptakan tempat latihan bagi murid-muridnya, yang disebut AA BOXER. Setelah itu, menurutnya, seni bela diri yang diciptakan di Indonesia harus memiliki nama dalam bahasa Indonesia, jadi dia mengubah "BOXER" menjadi "Tarung Derajat". Kata "Tarung" berarti perjuangan, bertahan, atau perkelahian dan kata "Derajat" berarti kebanggaan, harga diri, atau prestise. Jadi secara singkat, 'Tarung Derajat' berarti berjuang atau bertarung demi kebanggaan dan harga diri.


Prinsip

Kekuatan, Kecepatan, Ketepatan, Keberanian, dan Keuletan

Semboyan

       Para petarung memiliki jiwa dan perilaku yang tidak menyombongkan diri. Mereka terkesan seperti orang yang penurut dengan sikapnya yang tunduk demi menghindari keangkuhan. Hal tersebut tergambar dalam semboyan Tarung Derajat:

Tingkatan & Sabuk

  1. KURATA Satu  : Menggunakan baju putih sabuk putih
  2. KURATA Dua  : Menggunakan sabuk hijau setrip satu
  3. KURATA Tiga  : Menggunakan sabuk hijau setrip dua
  4. KURATA Empat  : Menggunakan sabuk biru setrip satu
  5. KURATA Lima  : Menggunakan sabuk biru setrip dua
  6. KURATA Enam  : Menggunkan sabuk merah setrip satu
  7. KURATA Tujuh  : Menggunakan sabuk merah setrip dua

Sumber: 
https://id.wikipedia.org/wiki/Tarung_Derajat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar